Sunday 7 August 2011

Manajemen Ramadhan

Asslamualaikum Wr. Wb.
Ikhwah fillah bagaimana kabarnya?? Muadah2an kita semua selalu ada dalam lindungan Allah SWT,..
Sekarang saya akan share tentang manajemen di bulan Ramadhan. Ada 6 manajemen di bulan Ramadhan yang harus/dapat kita lakukan, diantaranya :
1. Manajemen Ruhiyah
Apa itu manajemen ruhiyah??? Manajemen ruhiyah adalah mengatur kondisi ruhiyah kita dari perbuatan yang sia-sia, menggantinya dengan mengisi perbuatan yang berguna. Ada 2 manajemen ruhiyah, yaitu :
a. ihtisab, yaitu mengaharapkan pahala dari Allah SWT setelah kita melakukan perbuatan yang positif;
b. menghindari perbuatan yang dapat menggangu ruhiyah kita seperti riya, sombong dan yang terpenting adalah menyembunyikan amal perbuatan kita.
2. Manajemen Amal
Manajemen amal adalah melakukan perbuatan-perbuatan yang mendatangkan pahala bagi yang melakukannya, misalnya melakukan amalan yaumiyah yang positif dan dapat dipertanggunggjawabkan. Ada beberapa amalan yaumiyah yang dapat kita tingkat terutama di bulan Ramadhan, diantaranya :
a. memperbanyak dzikrullah agar hati kita merasa tenang, sesuai dengan al-Qur'an Ar-Ra'd ayat 28 : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingat Allalh hati menjadi tentaram (QS 13:28). dan Hadist Rasul : Berfirman Allah Swt. Aku menurut persangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan aku besertanya dimana ia mengingat akan Aku (HR Bukhari-Muslim)
b. tilawah Al-Qur'an.
Sebagai wahyu yang Allah turunkan kepada nabi-Nya, tentu al-Qur'an memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri bagi para pembaca dan penggemarnya. Ayat-ayat al-qur'an yang kita baca sehari-sehari tidak lepas dari karunia Allah untuk setiap muslim yang demikian besar. Karena saking istimewanya al-Qur'an ini dari kitab-kitab samawi lainnya, Allah memberikan tempat istimewa bagi para pecintanya.
Di antara manfaat itu adalah:
1. Ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca setiap hari akan memberikan motivasi dan penyemangat bagi si pembacanya.

2. Ketika membaca al-Qur'an, Allah akan menegur diri kita pada setiap ayat-ayat-Nya.

3. Bacaan al-Qur'an yang melibatkan emosi akan memberikan kedamaian dan ketenangan yang tidak bisa dilukiskan, seperti yang dialami dan dirasakan oleh Sayyid Quthb Rahimahullah.

4. Orang yang membaca al-Qur'an akan senantiasa ingat Allah dan kembali kepada-Nya.

5. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat Allah meski ia merasakan serba kurang di dunia.

6. Ayat-ayat Alloh akan menjadi penjaganya selama ia hidup di dunia, karena ia telah menjaga ayat-ayat-Nya.

7. Orang yang paham al-Qur'an adalah orang yang memiliki banyak ilmu.

8. Orang yang membaca al-Qur'an bagaikan orang yang sedang menyelami samudera kehidupan, dan mengambil manfaat darinya.

9. Orang yang selalu akrab dengan ayat-ayat akan diberikan jiwa yang sejuk, hati yang damai dan pikiran yang jernih, sehingga membuatnya ingin selalu beramal, kreatif, inovatif dan produktif.

10. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, di saat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut.

11. Orang yang rajin membaca al-Qur'an akan selalu diberikan jalan kemudahan dan petunjuk sehingga tidak mudah untuk menyimpang dan menyerah karena ayat-ayat Allah akan selalu mengingatkan dirinya ketika dirinya 'tersandung dosa dan maksiat.'

12. Orang yang membaca dan menjaga al-Qur'an selalu berada dalam lindungan dan penjagaan Allah.
Ayat-ayat al-Qur'an mengajak pembacanya untuk senantiasa berpikir, merenung dan beramal sebanyak-banyaknya.
c. meningkatkan kualitas shalat Wajib dan menambah shalat Sunnah.
dalam bulan Ramadhan biasanya jumlah pahala kita akan di tingkatkan berkali-kali lipat. yang sunah akan dianggap pahala wajib. subahanaalah, Oleh karena itu mari kita tingkatkan kualitas shalat wajib kita.
d. meningkatkan amaliyah yang berat karena pahalanya juga 'berat'.
maksudnya dengan kita melakukan amaliyah yang tidak bisa kita lakukan dan itu membutuhkan pengorbanan yang berat, maka pahala yang didapatkan juga akan lebih banyak dan lebih berat dibandingkan pahala biasa.
e. berangkat ke mesjid untuk jum'atan atau menunggu waktu shalat sambil baca Al-qur'an atau i'tikaf
3. Manajemen Do'a.
nah, pada bulan Ramadhan adalah kesempatan kita untuk 'meminta' apa yang kita inginkan kepada Allah SWT, kita jangan sungkan-sungkan. semakin banyak kita meminta kepada Allah, Allah semakin senang. Pada Bulan Ramadhan adalah moment do'a yang terijabah, terutama ketika berbuka puasa, hadist Rasul : "Tiga orang yang tidak ditolak doanya, orang yang berpuasa hingga berdoa, imam yang adil, dan orang yang terdzalimi". (HR. Tirmidzi).
4. Manajemen Infak
semakin kita banyak infak/sodaqoh maka akan semkin dimudahkan urusan kita oleh Allah SWT. jadi apabila urusan/masalah kita ingin dimudahkan maka banyak-banyaklah berinfaq/sodaqoh. InsyaAllah masalah/urusannya jadi lancar.
5. Manajemen Waktu
kita harus bisa mengatur waktu kita dengan baik, karena bisanya nikmat waktu banyak kita lalaikan/tidak mensyukurinya. Kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin, sesuai dengan Hadist Rasul :
غْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)
6. Manajemen Hawa Nafsu
Nah, ini yang paling penting, karena puasa tidak hanya menahan dari makan/minum sampai terbenam matahari tapi yang terpenting adalah bagaimana kita mengelola hawa nafsu kita, seperti berghibah.
Puasa merupakan ibadah yang bertujuan mengekang nafsu manusia dari segala keseneangan dan kelezatan duniawi. Orang baru dikatakan ber-pusa, jika telah mampu mengekang segala nafsu (kesenangan-kesenangan) dirinya. Seperti mengekang panca indera dari ke-senangan dan kenikmatan duniwi). Dan semua semua itu dilakukan, karena semata-mata taat dan tunduk kepada-Nya, serta mengikuti apa yang di-anjurkan oleh Nabi Saw. Siang hari menahan diri dari perbuatan maksiat, dan memasuki malam hari menghidupkannya dengan qiyam (sholat malam), membaca al-Qur’an, serta merenungi kebesaran-Nya. Jika manusia yang menyatakan dirinya beriman kepada-Nya, melaksanakan puasa bulan suci ramadhan. Akan tetapi masih menodahi lisan dengan berbicara kotor, ngarasi, gossip, menfitnah, ghibah, namimah, angkuh, sombong. Kemudian prilaku (tindakan) masih sering menyakitkan tetangga, kerabat, serta mitra kerjanya. Maka, orang ini termasuk merugi.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Waalhu A'lam bishowab.
Wasalam..





Arip Perbawa

0 comments: