This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday 14 June 2013

Sebuah Renungan : Belajar Ilmu Manajemen Bagi Masa Depan Saya

Seperti apa saya besok, lusa, 1 minggu lagi, 1 bulan lagi, 1 tahun lagi, 1 windu lagi, 1 dasa warsa lagi? Pertanyaan tersebut akan menjadi lebih panjang lagi jika jamu awet muda benar-benar ampuh mempengaruhi isi pikiran Anda. Sesungguhnya pertanyaan sederhananya adalah: BAGAIMANA SAYA DI MASA DEPAN?
Rentetan pertanyaan di atas merupakan, pengalaman pribadi yang sangat membekas pada diri saya. Sembilan belas tahun yang lalu saya tidak pernah membayangkan akan menjadi seperti sekarang. Yang saya tahu saat itu adalah saya di antar ibu untuk masuk sekolah pertama kali di Sekolah Dasar Negeri 1 Kawali . Saya berkenalan dengan teman-teman baru dan orang-orang baru. Tidak lupa juga disertai bayang-bayang takut di "res" -dihukum- guru seperti yang diceritakan kakak-kakakku. Demikian selanjutnya sampai saya belajar dan masuk perguruan tinggi yang merupakan salahsatu perguruan tinggi negeri terkenal se-Indonesia yaitu Universitas Padjadjaran (UNPAD) tepatnya saya masuk program studi Manajemen (S1) di Fakultas Ekonomi.
Tidak pernah terbayangkan juga sebelumnya, bahwa nilai-nilai sekolah pada waktu itu berpengaruh terhadap karir dan kesempatan sekarang. Yang paling mengesalkan adalah nilai  ketika saya masih sekolah dasar (elementary  school) ternyata telah menggagalkan berkali-kali peluang saya untuk mendapatkan juara 1 di kelas, padahal pada saat itu saya sudah belajar dengan sungguh-sungguh dan mungkin Allah SWT belum mengijinkan saya untuk menjadi juara 1. Bukan salah siapa-siapa, semua itu terjadi karena saya tidak dapat me- manage masa depan saya. Ya memang pada saat itu saya belum mengerti ilmu manajemen dan belum mengerti bagaimana saya bisa mencari strategi yang tepat untuk menjadi seorang pemenang. Saya tidak pernah menyadari bahwa nilai yang saya peroleh pada waktu itu, -yang menurut saya sudah cukup tinggi- , ternyata hanya seperti sampah pada saat ini, karena tidak dapat diandalkan untuk berkompetisi.
Itulah yang saya maksudkan, tidak ada orang yang mengetahui masa depan seperti apakah yang akan terjadi. Tetapi yang penting adalah masa depan itu selalu berkaitan dengan masa sekarang. Oleh karena itu sebaiknya kita capai setinggi-tingginya standar yang ada saat ini agar kita tidak menyesal di waktu yang akan datang.
Manajemen masa depan dimulai dari sekarang. Mulailah dengan memancangkan visi setinggi-tingginya. Selanjutnya tetapkan misi dan tujuan jangka pendek. Lalu ambil keputusan untuk melangkah dengan tanpa ragu. Pencanangan visi sebaiknya memperhatikan situasi dan kecenderungan yang terjadi sekarang, karena jika tidak, semua yang kita rencanakan akan meleset jauh.
Sebagai contoh, tren sekolah menengah (senior high school)  di Indonesia beberapa tahun yang lalu adalah program akselerasi. Untuk menempuh waktu 3 tahun di SMA bisa dipercepat hanya menjadi 2 tahun. Jadi jika Anda memilih sekolah menengah, pilihlah sekolah yang mendukung tren tersebut. Karena dengan masuk dan ikut ke program tersebut bisa mengefektifkan dan mengefisienkan waktu belajar dengan cepat di tingkat sekolah menengah. Begitupun di tingkat perguruan tinggi khususnya di program  strata 1 (S1), waku tempuh yang biasanya 5 tahun bisa dipercepat menjadi 3 tahun. Disini ilmu manajemen sangat berpengaruh untuk bisa menempuh waktu 3 tahun menjadi seorang sarjana. Terutama yang penting adalah me-manage waktu belajar dan mencari strategi belajar yang sesuai dengan keadaan individu masing-masing. Apalagi jika Anda bisa belajar dengan benar dan masih bisa aktif berorganisasi dikampus. Karena implementasi dari ilmu manajemen adalah ikut dan aktif disuatu organisasi. Anda bisa tahu ilmu praktisnya, misalnya bagaimana tugas dari seorang ketua, apa saja jobdesc-nya, bagaimana dia mengatur waktunya anatara belajar dikelas dan aktif di organisasi dan lainj sebagainya. Terkadang dengan Anda masuk suatu organisasi, kita bisa mendapatkan ilmu manajemen yang tidak dipelajari dikelas.
Manfaat pengelolaan dan perencanaan yang efektif, yakni : pengembangan diri – dengan melakukan perencanaan yang efektif, maka seseorang akan mampu menyisakan waktu luang yang berharga untuk menyusun pengembangan diri guna peningkatan kinerjanya, pekerjaan tuntas dan selesai tepat waktu sehingga pekerjaan tidak menumpuk; dan tidak mesti melakukan lembur guna menuntaskan pekerjaan, dan pekerjaan dapat ditata dengan rapi, dan akan memudahkan proses mengorganisasikan dan mengendalikan pekerjaan lainnya.
Ada empat zona waktu yang berbeda-beda. Zona satu: Saya lebih suka kehidupan yang tenang, bebas dari banyak tekanan. Saya suka bekerja dengan cara saya sendiri dan tetap santai menghadapi deadline.Menurut saya, jika ada hal yang tidak terselesaikan tepat pada waktunya, apakah itu betul-betul bermasalah? Saya jarang datang tepat waktu. Zona dua: Kesenangan saya yang terbesar adalah bersosialisasi, makan malam bersama teman kantor di luar atau menghadiri pesta. Saya sering bertindak menurut kata hati dan tidak cukup memikirkan konsekuensinya. Saya jauh lebih cepat bertindak secara spontan daripada menurut rencana. Saya lebih menyukai pekerjaan yang memberikan banyak variasi, dan cepat memberikan hasil.
Zona tiga: Saya mengorganisir hidup saya dengan hati-hati dan lebih menyukai rutinitas. Saya sangat hati-hati dengan diet, berolah raga dengan teratur dan membeli asuransi kesehatan dan jiwa. Saya mempertimbangkan setiap tindakan yang akan saya lakukan. Zona empat: Saya menyukai pekerjaan dengan deadline ketat dan bangga dengan ketepatan waktu saya. Saya secara umum sangat teratur dan bekerja dengan baik di bawah tekanan. Saya mengakui kesulitan relax dan enjoy menghadapi berbagai tantangan. Saya cenderung menghadiri rapat tepat pada waktunya.
Artinya jika orang itu memilih zona waktu pertama, berarti orang itu cenderung memiliki tipe “present fatalistic”, atau mereka yang senantiasa santai dan suka menunda-nunda keputusan selama mungkin. Hambatan mereka menuju pengelolaan waktu yang lebih baik adalah ketidakmampuan untuk memulai dan tetap. Sementara jika zona dua yang dipilih, maka orang tersebut dianggap sebagai ‘present hedonistic’, karena mereka dimotivasi oleh kebutuhan akan penghargaan dan kesenangan yang bisa dengan cepat diperoleh. Hambatan mereka: tidak suka merencanakan dan mengorganisir. Anda akan menunda hal yang mendesak tetapi tidak anda sukai, dan melakukan hal yang berprioritas rendah tetapi lebih menyenangkan.
Zona tiga menunjukkan sifat ‘future orientated’, karena mereka merencanakan sasaran jangka panjang baik karier maupun masalah pribadi. Sebenarnya Anda sudah mengelola diri dan waktu Anda secara efektif, tetapi masih memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan Anda untuk bisa mengelola waktu lebih efisien. Sementara zona empat merupakan orang dengan tipe ‘time conscious’. Mereka menyukai bekerja dengan deadline dan tuntutan ketepatan waktu. Anda akan kesulitan menghadapi orang yang kurang tepat waktu atau orang yang tidak menunjukkan sense of urgency dalam memenuhi deadline.
Kemudiaan bagaimana mengelola waktu dengan efektif? Terdapat tiga jenis aktivitas, yakni: The Test of Necessity atau “Apakah hal itu perlu untuk dilakukan?” . Sebagai misal ketika kita bekerja, kita sering ngobrol hal diluar pekerjaan, atau juga main internet atau game komputer, atau sekedar baca koran. Pertanyaannya adalah : apakah semua hal ini perlu bagi keberhasilan pekerjaan saya, atau justru membuang waktu produktif saya? Jika jawabannya adalah bahwa semua aktivitas ini kurang bermanfaat, maka mestinya kita hilangkan atau kurangi.
The Test of Appropriateness atau “Apakah saya yang harus melakukan hal itu?”. Hal ini artinya adalah menanyakan apakah tugas-tugas yang dibebankan kepada kita memang benar-benar kita yang harus menjalankan atau sebaiknya orang lain saja yang lebih pas. Misal, pekerjaan memfotocopy : apakah memang kita sendiri yang harus melakukan. Atau pekerjaan lain yang mungkin orang lain – dari segi keahlian – lebih pas mengerjakan hal ini daripada kita.
Tes ini pada dasarnya menanyakan apakah kita memang yang benar-benar layak melakukan tugas itu ataukah mestinya orang lain saja; dan kita bisa menggunakan waktu kita untuk pekerjaan lain yang mungkin lebih pas dengan posisi dan tanggungjawab kita. The Test of Efficiency atau “Bagaimana saya dapat mengerjakan hal itu lebih baik?” Hal ini bermakna bahwa kita mesti mencari tahu apakah ada cara lain yang lebih efisien untuk menyelesaikan pekerjaan kita? Supaya waktu kita untuk mengerjakannya bisa lebih cepat namun tetap akurat.
Ada tiga tahapan prioritas, yang merupakan penerapan metode ABC, atau :
• Priority A – ‘Must do’
o Penting, harus dilakukan & segera
• Priority B – ‘Should do’
o Penting & harus dilakukan
• Priority C – ‘Nice to do’
o Dapat ditangguhkan pelaksanaannya
Jika kita lihat situasi sekarang, perusahaan-perusahaan di Indonesia membutuhkan lulusan yang mempunyai softskill yang bagus disamping hardskillnya juga. Karena ketika kita terjun ke dunia kerja salahsatu aspek yang paling penting adalah bagaimana kita berkomunikasi. Jelas sekali arah dunia kerja yang akan datang, bukan? Jadi visi dan misi kita sudah jelas. Menjadi manager yang compatible dengan misi awal lulus pendidikan setingkat S1 yang mempunyai softskill dan hardskill yang bagus dan dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan jangka pendek. Agar tetap dapat kompatibel dengan situasi di jaman berikutnya, kita harus menentukan standar-standar. Standar yang ada saat ini adalah, jika mahasiswa lolos dengan nilai baik (IPK lebih dari 3,50)  itulah yang dapat memulai berkompetisi di lapisan elit. Nah jika Anda hanya mendapatkan IPK di bawah itu, apa yang akan terjadi? Ya, Anda sudah kalah sebelum berperang. Diawal Anda harus bisa memprediksikan mau lulus dengan mendapat IPK berapa. Disini harus disesuaikan dengan kemampuan dan kerjakeras Anda. Anda boleh mempunyai visi lulus sarjana 3 tahun dengan mendapatkan IPK 3,95. Tapi, harus disesuaikan dengan effort yang Anda lakukan. Karena akan sia-sia visi tersebut apabila effort anda nol.
Selain nilai, kepribadian yang baik sangat dibutuhkan dalam profesi ini. Jika Anda ingin memperoleh klien dengan kualitas baik dan menjanjikan, sudah pasti Anda harus disukai mereka. Kepribadian yang baik, sangat mudah beradaptasi dan matang dalam pergaulan. Tetapkan diri Anda untuk memiliki kepribadian baik. Tolok ukur kepribadian, biasanya diamati dari etiket dan sopan santun dalam pergaulan. Latihlah diri Anda dengan baik untuk itu. Saya jamin, itu adalah pelatihan yang sangat menantang di jaman sekarang.
Langkah terakhir, menurut saya, adalah komitmen untuk profesional. Profesionalisme tidak akan pernah terbukti sebelum Anda mendapatkan klien yang banyak. Karena hanya klien yang dapat mengukur profesionalisme Anda. Jadi kalau Anda tidak pernah mendapatkan klien karena IPK atau kepribadian yang bermasalah, bagaimana dapat menjadi profesional? Setelah klien didapatkan, reevaluasi terus menerus terhadap kebutuhan adalah bagian dari komitmen untuk profesional. Tidak ada kata statis dalam pikiran kita. Terus maju dan berkembang sampai sudah habis kreativitas kita sebagai pelaku kehidupan.
Manajemen masa depan sangat dibutukan untuk siapa saja. Jika Anda menjadi manajer tanpa usaha manajemen yang telah saya sampaikan, bersiaplah untuk tertinggal di masa sekarang. Karena biasanya zona nyaman itu memabukkan. Anda akan mabuk dan akhirnya overdosis dan tidak tertolong lagi.
Yang muda yang masih memiliki kesempatan, jangan sia-siakan energi Anda. Jika seseorang "lebih tua" dari Anda memberikan kesempatan untuk membantu misi-misi Anda (Contoh: kesempatan memperoleh nilai bagus dengan tugas yang banyak) jangan pernah dikesampingkan. Sebab itu mungkin juga bagian dari faktor langkah anda di masa depan. Manajemen masa depan sangat dibutuhkan siapa saja, kapan saja di mana saja. Mulailah atur masa depan Anda mulai saat ini dimanpun berada. Allah SWT bersama kita semua. Jangan pernah berputus asa karena Anda tidak tahu akan keadaan Anda  esok hari dan masa depan, yang terpenting adalah Anda lakukan effort semaksimal mungkin, buat planning yang benar-benar matang,  buat strategi yang bisa membuat Anda menjadi seorang pemenang baik di dunia ataupun akhirat. (AP)