This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday 20 May 2017

Krisis Uni Eropa

Krisis Uni Eropa 2008

Oleh : Arip Perbawa 

Hasil gambar untuk krisis uni eropa 2008
Krisis Uni Eropa 2008
Sebagaimana kita ketahui bahwa sekarang ini Negara-negara Eropa sedang dilanda bencana krisis keuangan. Negara yang pada satu dasawarasa ke belakang menguasau perekonomian dunia, sekarang ini seperti ‘macan ompong’ yang tidak mempunyai taji. Tingkat economic growth yang hanya rata-rata dibawah 1% kalah dengan beberapa Negara berkembang seperti Cina, India, Brazil dan Rusia bahkan dengan Indonesia. Ini diakibatkan dari krisis perbankan Uni Eropa dan krisis utang yang dialamai Negara Yunani yang hampir saja bangkrut bahkan hancur, apabila tidak ada bantuan dari Negara Eropa lainnya. Disinilah terlihat bahwa kesatuan Negara-negara yang berada diwilayah eropa sangat erat dan kuat. Mereka saling membantu antar satu Negara dengan Negara yang lainnya, subsidi silang dana pun terjadi. Berbeda dengan Negara-negara di Asia dan Timur Tengahm yang mana walaupun sebagian besar penduduknya adalah muslim namun rasa kebersamaan untuk membantu antar Negara yang satu dengan yang lainnya tidak nampak, malah yang terlihat adalah posisi saling sikut-menyikut dan ingin menjatuhkan.

Pada tahun 2007, sebenarnya perekonomian terkena krisis yang berdampak dari krisis ekonomi Amerika Serikat. Sejak saat itu sampai sekarang uni eropa belum bisa bangkit sepenuhnya dari krisis tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa krisis dari Negara Yunani ternyata memberikan dampak negative terhadap Negara-negara lainnya, ada Portugal, Perancis, Italia, irlandia bahkan Negara ekonomi terkuat seperti Jerman pun ikut kena imbasnya. Mereka mencari bantuan dari IMF untuk memberikan kucuran dana bail out sebesar €110 milyar untuk Yunani, €85 milyar untuk Irlandia,dan €78 milyar untuk Portugal. Ini menjadi pukulan yang telak bagi Negara Uni Eropa yang terkenal dengan hegemoni kekutan ekonomi abad 20 dan 21 ini.


Ini menjadi pertanyaan mendasar bahwa bagaimana mungkin Negara-negara yang berada di bawah naungan Uni Eropa yang terkenal dengan hegemoni ekonominya yang kuat bisa terkena Krisis ekonomi sebesar ini. Yunani kemungkinan merupakan buah dari kesalahan kebijakan pemerintahan di masalalu. Pada tahun 1974, Yunani memasuki babak baru pemerintahan, dari junta militer menjadi sosialis. Pemerintah baru ini kemudian mengambil banyak utang untuk membiayai subsidi, dana pensiun, gaji PNS, dll. Utang tersebut terus sajamenumpuk hingga pada tahun 1993, posisi utang Yunani sudah diatas GDP-nya, dansampai sekarang pun masih demikian. Saat ini utang Yunani diperkirakan telah mencapai 120% dari posisi GDP-nya, dimana banyak analis yang memperkirakan bahwa data yang sesungguhnya kemungkinan lebih besar dari itu.

Hingga awal  tahun 2000-an, tidak ada seorang pun yang memperhatikan fakta bahwa utang Yunani  sudah terlalu besar. Malah dari tahun 2000 hingga 2007, Yunani mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 4.2% per tahun, yang merupakan angka tertinggi di zona Eropa, hasil dari membanjirnya modal asing ke negara tersebut. Keadaan berbalik ketika pasca krisis global 2008 dimana negara-negara lain mulai bangkit dari resesi, dua dari sektor ekonomi utama Yunani yaitu sektor pariwisata dan perkapalan, justru mencatat penurunan pendapatan hingga 15%. Orang-orang punmulai sadar bahwa mungkin ada yang salah dengan perekonomian Yunani.

Keadaan semakin memburuk ketika pada awal tahun 2010, diketahuibahwa Pemerintah Yunani telah membayar Goldman Sachs dan beberapa bank investasilainnya, untuk mengatur transaksi yang dapat menyembunyikan angka sesungguhnya dari jumlah utang pemerintah. Pemerintah Yunani juga diketahui telah mengutak-atik data-data statistik ekonomi makro, sehingga kondisi perekonomian mereka tampak baik-baik saja, padahal tidak. Pada Mei 2010, Yunani sekali lagi ketahuan telah mengalami defisit hingga 13.6%. Salah satu penyebab utama dari defisit tersebut adalah banyaknya kasus penggelapan pajak, yang diperkirakan telahmerugikan negara hingga US$ 20 milyar per tahun.

Dampak krisis uni eropa ini tidak sedikit berpengaruh terhadap Negara-negara lain yang berada belahan dunia yang lainnya. Termasuk Indonesia, ini terjadi walaupun tidak terlalu parah yaitu terhadap IHSG yang ketika itu anjlok besar-besaran dari posisi 2,971 ke posisi 2,514. Tetapi secara keseluruhan perekonomian Indonesia sampai saat ini masih “aman”, tingkat pertumbuhan ekonomi pun berada di 6,3% menurut Bank Indonesia. Kondisi ini pun harus tetap dijaga, pasar dalam negeri daya belinya harus ditingkatkan dan melakukan ekspansi ekspor ke Negara-negara yang belum terjamah seperti Amerika Latin. Kesempatan untuk menjadi kekuatan baru ekonomi dunia bagi Indonesia terbuka lebar. Pemerintah dan masyarakat harus melihat peluang ini  dan kita tetap harus optimis bahwa Indonesia bisa bangkit. 18 Juli 2012 @AP