Monday 4 March 2013

Resensi Buku Sepotong Hati yang Baru




Judul         : Sepotong Hati yang Baru
Penulis       : Tere Liye
Penerbit     : Mahaka Publishing
Terbit         : Cetakan IV, Januari 2013, 206 Halaman
            Buku yang merupakan kumpulan cerita pendek yang menyajika kisah-kisah romantis tentang cinta. Novel Tere Liye yang satu ini adalah serial novel sebelumnya ‘Berjuta Rasanya’ yang berisi delapan cerita cinta yang isinya macam-macam, mulai dari kisah cinta yang berakhir bahagia, menggantung dan tragis sekalipun tapi selalu ada pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya.
            Kelebihan novel ini karena Tere Liye selalu bisa merangkai kata indah yang memberikan pembelajaran tentang hidup melalui berbagai tulisanya yang tidak hanya membahas cinta. Gaya penulisan Tere-Liye yang mengalir dengan baik dan berhasil menggugah emosi. Kelebihan lain dari buku ini adalah buku ini tidak berbau agama, tapi dapat membuat pembaca ingin bersegera menjadi pribadi yang baik dan tulus. Dalam buku ini ada delapam kisah yang akan disajikan, kisah yang pertama, berjudul ‘Hiks, Kupikir Itu Sungguhan’. Dalam buku Berjuta Rasanya, pernah dituliskan kisah yang serupa, sebuah cerita cinta sederhana yang mungkin saja dapat terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Cerita ini dibawakan dengan ringan dan ceria, sesuai dengan karakternya yang berusia muda. Tema-nya mungkin bisa ditebak dari judulnya sendiri, yaitu tentang seorang gadis yang ‘merasa’ bahwa laki-laki yang ia sukai membalas perasaannya – padahal itu semua hanya perasaannya saja. Lewat kisah ini, orang-orang muda seolah ‘diperingatkan’ agar tidak hanya melihat apa yang ingin kita lihat – melainkan harus dengan mata terbuka lebar melihat kenyataan yang ada. Kisah ini memberi banyak makna bagi pembaca. Tere liye mampu membawa pembaca mengikuti setiap alur cerita dalam novel ini.
            Kisah berikutnya, ‘Kisah Sie Sie’, adalah sebuah kisah yang penuh emosi dan bisa jadi menyayat hati. Keluarga seorang gadis bernama Sie Sie sudah berada di ambang kehancuran, Ibunya sakit keras, Ayahnya masuk penjara karena ketahuan mencuri brankas, dan masih ada enam adik-adiknya yang harus dihidupi. Tanpa mempunyai pilihan lain, Sie Sie mengambil keputusan untuk menjadi istri belian. Kepada Ibunya, ia berjanji bahwa pernikahannya akan bahagia. Sie akan mencintai lelaki itu apa adanya dan sungguh ia menepati janjinya. Sie mencintai dengan tulus seorang lelaki yang memperlakukannya dengan rendah, sebuah cinta yang penuh dengan pengorbanan.
            Kisah selanjutnya”Percayakah Kau Padaku?” cerita ini mempunyai makna dan nilai moral yang begitu dalam. Karakter dalam cerita ini pernah ada di Berjuta Rasanya, dalam kisah yang berjudul “Kupu-Kupu Monarch”. Dalam kisah ke-tiga ini ada kisah legenda yang terselip di dalamnya, yaitu tentang kisah cinta Rama dan Shinta. Kisah yang diketahui orang banyak adalah bahwa Rama dan Shinta amat saling mencintai satu sama lain, dan Rama telah menyelamatkan kekasih hatinya dari sang raksasa, Rahwana. Akan tetapi kisah yang sesungguhnya baru dimulai sesudahnya, saat kepercayaan Rama pada istrinya diuji. Dan saat rasa percaya itu tidak lagi ada, rasa cinta sebesar apa pun sungguh tidak ada gunanya. Kisah ini dapat menyadarkan pembaca akan  pentingnya arti kepercayaan.
            Sedangkan kekurangan dari novel ini adalah pesan moral kadang kurang tertangkap dengan baik oleh pembaca, novel ini menceritakan tentang kisah cinta sehingga bagi pembaca yang kurang pandai menyaring nilai maka dapat berasumsi bahwa pacaran dan percintaan dengan lawan jenis diperboehkan. Kekurangan lainnya yaitu desain covernya yang kurang menarik perhatian, serta kertas yang digunakan untuk mencetak novel ini kualitasnya kurang baik.
            Novel ini cocok dibaca oleh para remaja yang sering merasa galau karena cinta, dari novel ini para remaja dapat belajar tentang cinta yang tulus, kepercayaan, dan kesabaran. Kesimpulannya, novel ini dapat memberikan banyak nilai moral yang baik bagi pembaca asalkan pembaca dapat menyaring dengan baik semua pesan yang ada.

0 comments: